Alergi Susu Sapi Pada Bayi Sampai Umur Berapa : Tanya Mama

Beberapa orang tua yang cemas jika buah hatinya mengalami alergi ini, mereka khawatir nutrisi anak tak tercukupi. Meski demikian, alergi susu sapi memiliki peluang untuk sembuh.

Ini biasanya terjadi pada anak berusia di bawah satu tahun, tetapi ini bisa sembuh,” tutur dr Sumadiono, SpA(K), Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, dalam acara Temu Pakar ‘Kenali Alergi Susu Sapi, Optimalkan Tumbuh Kembang si Secil’, seperti ditulis pada Senin (12/5/2014).Menurut pria yang akrab disapa dr Suma itu, peluang alergi untuk sembuh akan meningkat seiring pertambahan usia anak. Pada tahun pertama, misalnya, peluang sembuh ialah sebesar 45 hingga 55 persen. Pada tahun kedua, peluang itu akan meningkat menjadi 60 hingga 75 persen. Dan pada tahun ketiga, peluang anak untuk sembuh dari alergi susu sapi ialah 90 persen.Meski demikian, kesembuhan itu diperoleh bukan tanpa usaha. Dengan demikian, antibodi akan menganggap susu sapi sebagai benda asing baru dan tidak bertindak terlalu reaktif ketika menjumpainya. Kalau avoidance-nya bagus, maka sel memorinya akan mati dia tidak kenal lagi.

Gejalanya antara lain bengkak atau gatal pada bibir sampai lidah, muntah, diare, tinja berdarah, biduran, eksim, batuk, mengi, asma, rinitis, hingga syok anafilaksis yang dapat mengakibatkan kematian.Agar anak tidak banyak mengalami alergi, ibu hamil disarankan untuk tidak menghindari makanan tertentu selama makanan itu tidak menimbulkan alergi bagi dirinya. Ibu hamil juga sebaiknya menjauhi asap rokok, mengasup prebiotik, serta memberikan ASI eksklusif pada buah hati.

Ini adalah salah satu gejala alergi susu sapi pada bayi yang langsung terlihat di area kulitnya, yaitu:. Sebagai contoh, gejala seperti mual, muntah, kolik, sakit perut, diare, feses berlendir atau berdarah, dan hilang nafsu makan.

Terkadang, alergi susu sapi juga bisa menyebabkan komplikasi, seperti anemia defisiensi besi kronis atau gagal tumbuh karena kurangnya nutrisi. Perlu orangtua ketahui bahwa alergi susu tidak sama dengan lactose intolerance (intoleransi laktosa) karena lebih sering terjadi pada anak dan orang dewasa.

Lalu, susu soya ini juga mengandung zat besi yang dapat membantu sel darah merah untuk memproduksi oksigen dengan baik. Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai kondisi alergi susu sapi pada bayi sebaiknya konsultasikan melalui chat dokter anak di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Hal ini terjadi karena sistem imun yang dimiliki oleh bayi masih imatur dan rentan terhadap alergen. Namun, jika kamu cukup khawatir akan kondisi anak yang alami alergi susu, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dengan Halodoc, kamu jadi tak perlu lagi antre dan buang waktu untuk menunggu lama di rumah sakit. Berikut merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan, apabila Si Kecil positif mengidap alergi pada susu sapi:. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak mengonsumsi susu sapi cenderung mengalami kekurangan vitamin D. Namun, ibu tidak perlu khawatir, karena hal ini bisa disiasati dengan dengan memberikan makanan yang kaya akan vitamin D, serta mengandung kalsium dan protein. Selain itu, ibu juga bisa mengajak Si Kecil untuk bermain di luar ruangan pada pagi hari agar terkena paparan sinar matahari.

Pada saat terpapar sinar ultraviolet V (UVB), tubuh anak akan membentuk vitamin D. Lakukan kegiatan ini kurang lebih selama 10-15 menit, sebanyak 3 kali dalam seminggu.

Dalam merawat bayi baru lahir, biasanya terdapat kendala yang mungkin menyulitkan perawatan. Selain itu, penting juga diketahui alergi susu sapi pada bayi sampai umur berapa?

Alergi susu sapi pada bayi merupakan kondisi dimana sistem imun yang berperan sebagai sistem pertahanan tubuh bayi keliru mengenali protein dari susu sapi tersebut sebagai banda asing yang membahayakan sel tubuh. Secara umum, ciri-ciri bayi alergi susu sapi paling sering berhubungan dengan saluran cerna, walau bisa terjadi gejala lain seperti:.

Di katakan bahwa alergi susu sapi ini secara perlahan dapat berkurang atau mereda. Alergi susu sapi dapat mereda ketika saluran cerna tumbuh menjadi organ yang matang sehingga mampu mencerna berbagai makanan dan minuman. Tetapi tidak menutup kemungkinan pada beberapa kasus, alergi susu sapi dapat bertahan walau bayi sudah tumbuh menginjak usia remaja, walaupun kasusnya jarang. Pada susu ini, protein-protein di dalamnya telah diolah dan dipecah sehingga cenderung aman dan kurang menimbulkan reaksi alergi pada bayi, sehingga juga menjadi alternatif pilihan untuk bayi.

Berdasarkan data hasil survei daring yang diterbitkan oleh Sari Pediatri, prevalensi alergi makanan pada anak usia kurang dari 3 tahun di Jakarta berkisar 10,5 persen. Berdasarkan laporan orangtua, jenis keluhan paling sering alergi makanan adalah reaksi kulit berupa dermatitis.

Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui apa saja ciri-ciri ketika anak menunjukkan memiliki alergi susu sapi. Bunda mungkin mengalami kesulitan saat membedakan alergi susu sapi pada anak dan intoleransi laktosa. Hal ini yang terkadang menyebabkan sebagian Bunda keliru dalam membedakan anak alergi susu sapi dan intoleransi laktosa.

Kabar baiknya, alergi pada susu sapi maupun intoleransi laktosa umumnya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, sebaiknya jangan dulu memberikan susu sapi pada anak sebelum kembali berkonsultasi dengan dokter.

Prevalensi Alergi Makanan pada Anak Usia Kurang dari 3 Tahun di Jakarta Berbasi Survei dalam Jaringan/Online.