Cara Mengatasi Sering Bab Setelah Makan : Tanya Mama

Semua makanan yang Anda konsumsi membutuhkan waktu untuk dapat dicerna dan diproses, hingga akhirnya dibuang oleh tubuh dalam bentuk feses. Secara umum, dibutuhkan waktu sekitar 53 jam setelah makan agar makanan yang dikonsumsi dapat dicerna oleh tubuh, lalu dibuang dalam bentuk kotoran.

Meski keinginan BAB setelah makan bukan hal yang lazim, kondisi ini termasuk normal dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Ini berarti, ketika seseorang langsung BAB setelah makan, kemungkinan besar disebabkan oleh hasil proses pencernaan atau pemrosesan makanan yang terjadi pada 1-2 hari sebelumnya. Sementara pada sebagian orang lainnya, refleks ini bisa cukup parah hingga keinginan untuk BAB setelah makan sering terjadi. Jika keinginan BAB setelah makan disebabkan oleh penyakit lambung atau gangguan pencernaan lainnya, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan medis untuk mendiagnosis kondisi di balik sering buang air besar setelah makan yang Anda alami. Tergantung pada durasi dan tingkat keparahan penyakit, dokter juga bisa memberikan pengobatan yang sesuai agar dapat membantu mengurangi intensitas refleks gastrokolik.

BAB setelah makan biasanya disebabkan oleh refleks gastrokolik, di mana reaksi tubuh ketika makanan masuk ke dalam perut. Akan tetapi, jika Anda sering buang air besar setelah makan yang disebabkan oleh diare atau gejala penyakit lambung lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.

Namun jika kewajiban satu ini terjadi terlalu sering bahkan harus dilakukan setiap setelah makan, maka Anda patut waspada. Kebiasaan menahan BAB itulah yang sebetulnya tidak baik, karena bisa saja menyebabkan beberapa komplikasi lain pada pencernaan. Namun, jika rasa ingin buang air besar ini selalu muncul setelah makan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan apa yang terjadi. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang bisa jadi penyebab sering buang air besar setelah makan, antara lain:.

Kolitis ulserativa biasanya hanya mempengaruhi usus besar sementara penyakit Crohn efeknya akan terjadi pada keseluruhan saluran pencernaan. Penyakit ini juga biasanya membuat penderitanya tidak dapat menahan rasa ingin buang air besar, sehingga harus segera dikeluarkan bahkan setelah makan. Jadi, apabila seringnya buang air besar setelah makan sesuatu yang mengandung susu, kemungkinan Anda mengalami intoleransi laktosa.

Penderita celiac biasanya akan langsung diare setelah mengonsumsi gluten, salah satu tanda yang umum dari kondisi ini adalah mengampungnya tinja. Namun, kondisi ini biasanya menyebabkan penderitanya tidak dapat menahan rasa ingin buang air besar sehingga diare terus menerus.

Mengapa ada orang yang habis makan langsung BAB? Mengutip buku terbitan StatPearls, refleks gastrokolik adalah proses pencernaan yang membuat gerakan usus meningkat akibat lambung yang meregang. Peregangan ini berasal dari makanan yang masuk. Adanya gerakan usus ini membuat kotoran pada usus besar bergerak ke arah rektum sehingga keluar sebagai BAB.

Semua makanan yang Anda makan memerlukan waktu untuk dicerna, diolah, diproses hingga akhirnya dibuang oleh tubuh. Pada dasarnya, apapun makanan yang Anda konsumsi baru akan melewati di dalam usus halus setidaknya sekitar enam sampai delapan jam. Namun, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya makanan yang Anda makan tidak akan langsung bisa dikeluarkan menjadi kotoran dalam waktu yang sangat cepat.

Lamanya pencernaan seseorang juga berbeda-beda, tergantung masing-masing kondisi individu dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh Clinical Gastroenterology and Hepatology disebutkan kalau mengonsumsi makanan terlalu banyak dalam waktu singkat, makan makanan tinggi lemak, mengudap cokelat, minum jus buah atau minuman berkafein (kopi, teh, minuman cola), melakukan aktivitas fisik segera setelah makan, terlalu banyak membungkuk, bahkan merasa cemas bisa menjadi pemicu gangguan pencernaan. Selain itu, ibu juga akan mengalami sulit bernapas yang bisa terjadi kapan saja, terutama saat kehamilan memasuki trimester ketiga.

Selain itu, kebiasaan buruk yang sering ibu lakukan, seperti malas bergerak atau kurang minum membuat aliran darah tidak lancar, feses mengeras, sehingga susah dikeluarkan. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja. Kondisi ini disebut juga dengan morning sickness yang terjadi pada awal kehamilan dan bisa muncul kembali di trimester terakhir.

Namun, ada pula orang yang langsung merasa mulas setelah selesai makan kemudian ingin buang air besar alias BAB. “Jika memang Anda mengalami hal itu, apalagi sering, bukan berarti karena Anda memiliki sistem pencernaan yang super efisien,” kata Lisa Ganjhu, DO, FACG, AGAF, clinical associate professor of medicine di NYU Langone Medical Center.Justru, Ganjhu mengatakan kondisi itu cenderung merujuk pada saluran pencernaan Anda yang tidak ‘tumbuh’. Dalam artian, BAB tepat setelah makan merupakan refleks yang dimiliki bayi baru lahir.

Nah, pada sebagian orang, refleks ini tetap ada meski saluran cerna mereka tumbuh seperti orang normal lainnya.Sehingga, walaupun kondisi itu tidak cukup ideal, tapi menurut Ganjhu Anda tak perlu khawatir atau mempermasalahkan ketika sering langsung BAB setelah makan. Sebab, secara alamiah tubuh memiliki waktu untuk menyerap nutrisi dari makanan yang baru dikonsumsi,” kata Schnoll-Sussman.Namun, patut menjadi perhatian dan segera cek ke dokter jika kotoran cenderung berair, mengapung, serta beraroma yang amat tak sedap atau ‘normal’.

Nah, langsung BAB setelah makan juga bisa dipengaruhi oleh apa yang Anda asup saat makan.Misalnya saja kopi. Ketika Anda minum kopi di sela-sela waktu makan siang atau malam, menurut Ganjhu itu bisa memicu keinginan BAB. Seperti diketahui, kafein bisa membuat usus berkontraksi dan pada akhirnya mendorong feses menuju rektum. “Jadi itu hal yang normal jika memang Anda minum kopi di sela-sela waktu makan dan setelahnya ingin BAB,” ujar Ganjhu.Baca juga:.