Tata Cara Sholat Ghaib Jenazah Laki Laki : Tanya Mama

Bacaan sholat ghaib laki-laki dan pelaksanaannya dapat dilakukan hari ini, Jumat (3/6/2022). “Iya, menyerukan di tingkat khususnya Jawa Barat itu segera melaksanakan sholat ghaib.

Rachmat menuturkan, seruan ini juga didasarkan atas kesepakatan bersama pihak keluarga Ridwan Kamil yang sudah bertemu dengan MUI Jabar. Menurut penuturan Rachmat, Ridwan Kamil dan istrinya menyatakan sudah ikhlas terkait kondisi Eril.

Surat tersebut berisikan permintaan kepada seluruh masjid di Jabar untuk menggelar sholat ghaib. “Jadi, sholat ghaib adalah salat jenazah itu sendiri namun dengan niat yang berbeda.

Artinya: Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (nama) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta’ala. Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”.

Bacaan latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu. Seusai mengamalkan bacaan sholat ghaib laki-laki dan tata caranya dengan tepat, mengutip buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap oleh Moh Rifa’i dan Muhammad Isa Dawud , dapat dilanjutkan dengan membaca surah Al Fatihah secara bersama-sama.

Salat ghaib adalah ibadah yang biasa dilakukan umat Islam untuk jenazah, tanpa ada mayat di hadapannya. Jenazah ini biasanya langsung diantar ke pemakanan tanpa disemayamkan lebih dulu. Foto: Screenshoot Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) Niat salat ghaib.

Foto: Screenshoot Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) Niat salat ghaib. Arab latin: Ushalli ala man shola alaihi arba’a takbiroti fardhol kifayati ma’muman/imaaman lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat salat ghaib sebagai imam/makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta’ala.”.

Berilah dia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri yang lebih baik dari istrinya (atau suaminya) dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”. Arab latin: Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu. “Salat ghaib bisa dilaksanakan di rumah masing-masing, baik berjamaah maupun sendiri,” tulis Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Dr Asrorun Niam Sholeh, yang saat itu menjabat sebagai sekretaris dalam pesan pendek yang diterima detikEdu. Dengan penjelasan ini, semoga umat Islam tidak lagi ragu melakukan salat ghaib untuk saudaranya yang meninggal tanpa ada jenazah di hadapannya.

Asal mula adanya shalat Gahib berawal dari kisah kematian Raja Najasyi, Ashhamah bin Abjar, sang penguasa negeri Habasyah (sekarang Etiopia). “Hadistnya tergolong hadits mursal, sedangkan al-Waqidi adalah perawi yang sangat lemah.” (Syamsul Haqq al-Adhim al-Abdi, Aunul Ma’bûd Syarhu Sunan Abi Dawûd, juz IX, halaman 21).

Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”. Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”.

Demikian pula kalau jenazahnya berada di batas daerah, dan kita dekat dengan tempat tersebut, maka tidak sah melakukan shalat Ghaib.

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Mengutip rilis dari Humas Pemprov, Jabar berikut tata cara shalat ghaib untuk jenazah laki-laki. Shalat Ghaib dilaksanakan empat kali Takbir. “Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba’a takbiroti fardhol kifaayati ma’muuman lillahi ta’ala.”.

“Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta’ala.”. Takbir (Takbirotul Ihrom) ke 1 membaca Surat Alfatihah.

“Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”. “Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”. Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba’da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj’al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.”.

SEMARANGKU – Tata cara sholat ghaib lengkap dengan bacaan niat untuk jenazah laki-laki dan perempuan akan tersedia dalam ulasan berikut. Artikel ini berisi niat sholat ghaib untuk jenazah laki-laki dan perempuan, beserta tata cara lengkapnya.

Beberapa jenazah yang disholatkan dengan sholat ghaib adalah korban kecelakaan pesawat, tenggelam, dan lain sebagainya. Artinya: “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”.

Baca Juga: Jadwal Shalat 5 Waktu Dan Buka Puasa Ramadhan Wilayah Semarang Minggu 24 April 2022. Artinya: “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”.

Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di desa ‘…’ (sebutkan nama desanya) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”.

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya “Fiqh Shalat Jenazah” menjelaskan, sholat ghaib ini pernah dilakukan Rasulullah SAW. “Rasululah SAW mengajak kami menshalati jenazah An-Najasyi Raja Habasyah pada hari wafatnya dan beliau berkata,”Mintakan ampunan untuk saudaramu”.

Kedua hadits di atas adalah faktwa yang tidak terbantahkan bahwa Rasulullah SAW memang benar-benar telah melakukan shalat ghaib kepada jenazah An-Najasyi Raja Habasyah. Bahkan Al-Quran Al-Karim secara indah menggambarkan bagaimana sang raja melelehkan air mata tatkala mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-quran. Artinya: Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir karena Allah ta’ala.”.

Latin: Usholli ‘alal mayyitati (sebutkan nama mayit) ghooibati arba’a takbirootin fardhu kifaayati lillahi ta’aala. Artinya: Saya niat sholat ghaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir karena Allah ta’ala.”.

Hal ini dikarenakan dalil Nabi saw shalat Ghaib atas Raja Najasyi adalah hadits shahih, bahkan disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Muslim. Syekh al-Adhim al-Abdi mengatakan: “Hadistnya tergolong hadits mursal, sedangkan al-Waqidi adalah perawi yang sangat lemah.” (Syamsul Haqq al-Adhim al-Abdi, Aunul Ma’bûd Syarhu Sunan Abi Dawûd, juz IX, halaman 21).

Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”. Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”. Karena itu, jika masih berada dalam daerah, walaupun jauh dan tak sulit dijangkau, maka tidak sah melakukan shalat Ghaib. Demikian pula kalau jenazahnya berada di batas daerah, dan kita dekat dengan tempat tersebut, maka tidak sah melakukan shalat Ghaib.

Dalam pelaksanaannya ada niat sholat ghaib untuk jenazah laki-laki, perempuan atau dalam jumlah banyak yang perlu diketahui dalam tulisan Arab latin juga artinya. Sholat ghaib merupakan sholat jenazah namun dalam keadaan tidak dapat menghadirkan jenazah orang yang telah meninggal karena suatu hal. Seperti sholat jenazah, sholat ghaib merupakan hak seorang muslim dari muslim lainnya dan hukumnya fardhu kifayah artinya sudah gugur kewajiban bila sudah dilakukan sebagian muslim. Namun karena berhukum fardhu maka akan ada ganjaran dosa bila tidak dilakukan atau tidak mencukupi (mukallaf) jumlah orang yang melaksanakannya di suatu tempat. Shalat ghaib pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi dalil disyariatkannya pelaksanaan sholat jenazah tanpa kehadiran jenazah pada saat wafatnya Raja Najasyi pada Rajab 9 Hijriah. Saat itu Rasulullah SAW juga melakukan shalat ghaib untuk tiga sahabat lainnya yaitu: Mu’awiyah bin Mu’awiyah al-Muzanni yang wafat di Madinah, Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abu Thalib yang keduanya menjemput syahid dalam pertempuran Mu’tah saat melawan kekaisaran Romawi Timur.

Baca Juga: Dinyatakan Meninggal, MUI Jabar Imbau Masyarakat Gelar Sholat Ghaib untuk Eril Jumat ini. Di antara dalil shalat ghaib adalah riwayat dari Abu Hurairah ra:.

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعً (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ). Artinya, “Sungguh Nabi saw memberitakan kabar kematian Raja Najasyi di hari kewafatannya, lalu beliau bersama para sahabatnya keluar ke tempat shalat, membariskan sahabatnya dan bertakbir sebanyak empat kali (shalat Ghaib).” (Alawi Abbas al-Maliki, Hasan Sulaiman an-Nuri, Ibânatul Ahkâm Syarhul Bûlu.