Ucapan Salam Untuk Ahli Kubur : Tanya Mama

Ziarah kubur adalah warisan Rasulullah. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di antara warisan Rasulullah SAW yang rutin diamalkan oleh cucu beliau, al-Hasan dan al-Husain yakni ziarah kubur. Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, selain sebagai wujud meneladani beliau, mereka melakukannya untuk mengambil pelajaran (mengingat kematian).

Berikut ucapan salam Rasulullah SAW ketika berziarah kubur:. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun.

Nasalullooha lanaa walakumul ‘aafiyah.”. “Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kalian, para penghuni kubur, dari kaum Mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian”.

Mengucapkan salam saat memasuki area pekuburan termasuk dalam adab. kubur. yang sering diucapkan oleh para peziarah yakni,. Assalamualaikum ya ahli kubur. . Ucapan salam ini ditujukan kepada para mayit yang dimakamkan di sana.

7 Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua, Jangan Lupa Lepas Sandal dan Ucapkan Salam. Oktiani Endarwati.

Membaca tasbih, takbir, tahmid, dan hafalan juga dianjurkan. Suara.com – Ziarah kubur biasa dilakukan umat muslim di Indonesia jelang Ramadhan. Ada bacaan doa ziarah kubur yang perlu Anda ucapkan. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengucapkan salam kepada ahli kubur. Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kepri Dibatasi Hanya 50 Persen selama Ramadhan. “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan.

Membaca tasbih, takbir, tahmid, dan hafalan juga dianjurkan. Setelah itu, mendoakan mayat sebelum ditutup dengan pembacaan Al-Fatihah.

Seperti yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dalam riwayat Al-Marwazi, beliau mengatakan: “Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, Surat Ikhlash dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas).

Suasana ziarah kubur jelang Ramadhan di Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. Warga akan memanfaatkan momen jelang pergantian bulan dari Syaban ke Ramadhan dengan mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia.

Mulai dari memasuki komplek kuburan hingga saat berdoa dan pulang kembali ke rumah. Ucapan salam menjadi yang pertama disampaikan di depan pintu masuk pemakamanan. Setelah mengucapkan salam, posisikan tubuh menghadap kiblat lalu dilanjutkan dengan membaca doa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan saat Ziarah Kubur sesuai sunnah Rasulullah SAW:.

2. membaca surat Al-Fatihah diniatkan agar perjalanannya selamat, lancar, aman, terpelihara kesehatannya, dan hasil segala maksudnya. Lalu mengucapkan salam secara umum terlebih dahulu kepada orang-orang saleh yang dikuburkan di areal makam waliyullah sebagai berikut:.

Terus masuk mendekati makam waliyullah yang kita maksud sambil mengucapkan salam khusus untuknya sebagai berikut:. “Kesejahteraan atasmu, duhai kekasih ALLAH, yang makrifat kepada ALLAH, Syekh…. (sebutkan nama waliyullahnya), penghuni pekuburan ini, kami datang kepadamu dengan maksud berziarah, dan berdiri di hadapan maqom (kemuliaan martabat)mu, dan bertawassul melalui karomahmu, janganlah engkau menolak kami dalam keadaan merugi.

innii atawassalu bikum ilalloohi ta’aala fii qodhoo’i haajatii, wa yaa waliyyallooh, al-‘aarif billaah as-syekh…. (sebut nama waliyullohnya) …. shoohiba haadzihil maqbaroh, innii atawassalu bikum ilalloohi ta’aalaa fii qodhoo’i haajatii haadzihi….. Duhai junjunganku Syekh Abdul Qodir al-Jailani, sesungguhnya aku bertawassul kepada Allah Ta’ala melalui (karomah)mu agar terpenuhi segala hajat/keinginanku.

Duhai kekasih Allah, yang tinggi ma’rifat kepadaNya yakni Syekh…… (sebut nama waliyullohnya) …. ahli kubur ini. Sesungguhnya aku bertawassul kepada Allah Ta’ala melalui (karomah) engkau agar terpenuhinya hajatku ini yaitu…….. “.

Lafaz tersebut dikeluarkan pula oleh Imam Bukhari dengan sanadnya sendiri sebagaimana telah dikemukakan di atas. Namun anak kecil kalau diberi salam tidak dibebani wajib untuk menjawabnya karena ia belum dikenakan hukum syariat. Memulai mengucapkan salam menunjukkan semangatnya dalam menjalankan adab, melaksanakan syariat, dan semangat untuk meraih pahala. Sanad haditsnya dhaifkarena di dalamnya ada Sa’id bin Khalid Al-Khaza’i Al-Madini, ia adalah perawi yang dhaif. Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nashrani. Mayoritas ulama (baca: jumhur) berpendapat bahwa jika orang kafir memberi salam, maka jawablah dengan ucapan “wa ‘alaikum”.

Dalilnya adalah hadits muttafaqun ‘alaih dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. “Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan ‘wa’alaikum’.” (HR.