Waktu Yang Tepat Beli Emas 2020 : Tanya Mama

Waktu Yang Tepat Beli Emas 2020. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENTHarga emas dunia melemah tipis di perdagangan sesi Eropa, Jumat (3/4/2020) setelah menguat tajam dalam 2 hari terakhir. Investor lebih nyaman memegang uang tunai dibandingkan dengan aset investasi lainnya.Seperti itulah gambaran yang terjadi saat ini, dan yang mempengaruhi harga emas sehingga bergerak dengan volatilitas tinggi.Beberapa analis memprediksi emas bisa mencetak rekor tertinggi, sebagian lagi meramal emas akan merosot. Rata-rata harga emas di kuartal II diprediksi berada di level US$ 1.675/troy ons, kemudian menurun menjadi US$ 1.610/troy ons di kuartal III, dan turun lagi ke US$ 1,550/troy ons di tiga bulan terakhir tahun ini.Melihat performa harga emas ke belakangan, ternyata sejak tahun 2000 logam mulia ini mayoritas memang menguat di kuartal II. Dalam 20 tahun terakhir, pelemahan emas di kuartal II sebanyak 7 kali, dan 13 kali mencatat penguatan.Penguatan terbesar terjadi pada kuartal II-2010, kal itu emas melesat lebih dari 11%. Sementara pelemahan terburuk terjadi pada kuartal II-2013, ketika harga emas dunia ambrol lebih dari 22%.Pada kuartal II tahun lalu, kenaikan harga emas juga cukup tajam 9,07%, dan yang menjadi awal laju impresif emas sepanjang tahun 2019.

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia melemah tipis di perdagangan sesi Eropa, Jumat (3/4/2020) setelah menguat tajam dalam 2 hari terakhir. Pandemi virus corona (COVID-19) yang diprediksi membawa perekonomian global menuju resesi masih menjadi penggerak utama harga emas.Pada pukul 16:48 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.609,92/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara dalam 2 hari terakhir, emas menguat 1,24% dan 1,37%.Sepanjang kuartal I-2020, harga emas berhasil mencetak penguatan 3,56%, penguatan yang tidak terlalu besar, tetapi harga emas bergerak dengan volatilitas tinggi, khususnya di bulan Maret.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu pandemi COVID-19 juga memicu global di pasar keuangan, bursa saham global dibuat babak belur, hingga muncul istilah cash is the king. Investor lebih nyaman memegang uang tunai dibandingkan dengan aset investasi lainnya.Seperti itulah gambaran yang terjadi saat ini, dan yang mempengaruhi harga emas sehingga bergerak dengan volatilitas tinggi.Beberapa analis memprediksi emas bisa mencetak rekor tertinggi, sebagian lagi meramal emas akan merosot. Kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, memprediksi emas akan ke US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat, bahkan tidak menutup kemungkinan ke US$ 2.000/troy ons akibat kebijakan moneter dan fiskal di AS.Analis dari WingCapital Investment bahkan lebih bullish lagi, memprediksi emas bisa ke US$ 3.000/troy ons dalam tiga tahun ke depan. Kemudian, ahli strategi komoditas di Scotiabank, Nicky Shiels, mengatakan harga emas sudah mencapai level bawah (bottom) di US$ 1.450/troy ons, dan berpeluang mencetak rekor tertinggi.Sementara analis logam mulia dari IHS Markit, KC Chang, mengatakan emas berisiko ambles hingga ke US$ 1.300/troy ons, bahkan bisa ke US$ 1.050/troy ons jika pertumbuhan ekonomi global lebih buruk dari perkiraan para ekonom.”Proyeksi kami, emas akan semakin merosot di semester II tahun ini, akibat investor terus beralih ke uang tunai” kata Chang sebagaimana dilansir Kitco News.Terbaru, analis BNP Paribar memprediksi harga emas akan mencapai puncaknya pada kuartal II-2020. Dengan kata lain, menjadi saat yang tepat untuk membeli.”Ancaman resesi pada perekonomian global akibat COVID-19 membuat investor akan terus mencari perlindungan di emas” kata kepala ekonom dan komoditas BNP Paribas Harry Tchilinguirian dan rekannya Michael Sneyd sebagaimana dilansir Kitco.com.Meski demikian, BNP Paribas tidak terlalu bullish dengan memprediksi harga emas puncaknya masih di bawah US$ 1,700/troy ons, level yang sudah pernah disentuh pada 9 Maret lalu. Rata-rata harga emas di kuartal II diprediksi berada di level US$ 1.675/troy ons, kemudian menurun menjadi US$ 1.610/troy ons di kuartal III, dan turun lagi ke US$ 1,550/troy ons di tiga bulan terakhir tahun ini.Melihat performa harga emas ke belakangan, ternyata sejak tahun 2000 logam mulia ini mayoritas memang menguat di kuartal II. Dalam 20 tahun terakhir, pelemahan emas di kuartal II sebanyak 7 kali, dan 13 kali mencatat penguatan.Penguatan terbesar terjadi pada kuartal II-2010, kal itu emas melesat lebih dari 11%. Sementara pelemahan terburuk terjadi pada kuartal II-2013, ketika harga emas dunia ambrol lebih dari 22%.Pada kuartal II tahun lalu, kenaikan harga emas juga cukup tajam 9,07%, dan yang menjadi awal laju impresif emas sepanjang tahun 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Harga emas dunia melemah tipis di perdagangan sesi Eropa, Jumat (3/4/2020) setelah menguat tajam dalam 2 hari terakhir. Pandemi virus corona (COVID-19) yang diprediksi membawa perekonomian global menuju resesi masih menjadi penggerak utama harga emas.Pada pukul 16:48 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.609,92/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara dalam 2 hari terakhir, emas menguat 1,24% dan 1,37%.Sepanjang kuartal I-2020, harga emas berhasil mencetak penguatan 3,56%, penguatan yang tidak terlalu besar, tetapi harga emas bergerak dengan volatilitas tinggi, khususnya di bulan Maret.Kondisi ekonomi global yang sedang melambat parah, bahkan bisa berujung resesi akibat pandemi COVID-19 membuat bank sentral di berbagai negara memberikan stimulus moneter sementara pemerintahnya menggelontorkan stimulus fiskal.Selain itu pandemi COVID-19 juga memicu global di pasar keuangan, bursa saham global dibuat babak belur, hingga muncul istilah cash is the king. Investor lebih nyaman memegang uang tunai dibandingkan dengan aset investasi lainnya.Seperti itulah gambaran yang terjadi saat ini, dan yang mempengaruhi harga emas sehingga bergerak dengan volatilitas tinggi.Beberapa analis memprediksi emas bisa mencetak rekor tertinggi, sebagian lagi meramal emas akan merosot. Kepala strategi global di TD Securities, Bart Melek, memprediksi emas akan ke US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat, bahkan tidak menutup kemungkinan ke US$ 2.000/troy ons akibat kebijakan moneter dan fiskal di AS.Analis dari WingCapital Investment bahkan lebih bullish lagi, memprediksi emas bisa ke US$ 3.000/troy ons dalam tiga tahun ke depan. Kemudian, ahli strategi komoditas di Scotiabank, Nicky Shiels, mengatakan harga emas sudah mencapai level bawah (bottom) di US$ 1.450/troy ons, dan berpeluang mencetak rekor tertinggi.Sementara analis logam mulia dari IHS Markit, KC Chang, mengatakan emas berisiko ambles hingga ke US$ 1.300/troy ons, bahkan bisa ke US$ 1.050/troy ons jika pertumbuhan ekonomi global lebih buruk dari perkiraan para ekonom.”Proyeksi kami, emas akan semakin merosot di semester II tahun ini, akibat investor terus beralih ke uang tunai” kata Chang sebagaimana dilansir Kitco News.Terbaru, analis BNP Paribar memprediksi harga emas akan mencapai puncaknya pada kuartal II-2020. Dengan kata lain, menjadi saat yang tepat untuk membeli.”Ancaman resesi pada perekonomian global akibat COVID-19 membuat investor akan terus mencari perlindungan di emas” kata kepala ekonom dan komoditas BNP Paribas Harry Tchilinguirian dan rekannya Michael Sneyd sebagaimana dilansir Kitco.com.Meski demikian, BNP Paribas tidak terlalu bullish dengan memprediksi harga emas puncaknya masih di bawah US$ 1,700/troy ons, level yang sudah pernah disentuh pada 9 Maret lalu. Rata-rata harga emas di kuartal II diprediksi berada di level US$ 1.675/troy ons, kemudian menurun menjadi US$ 1.610/troy ons di kuartal III, dan turun lagi ke US$ 1,550/troy ons di tiga bulan terakhir tahun ini.Melihat performa harga emas ke belakangan, ternyata sejak tahun 2000 logam mulia ini mayoritas memang menguat di kuartal II. Dalam 20 tahun terakhir, pelemahan emas di kuartal II sebanyak 7 kali, dan 13 kali mencatat penguatan.Penguatan terbesar terjadi pada kuartal II-2010, kal itu emas melesat lebih dari 11%. Sementara pelemahan terburuk terjadi pada kuartal II-2013, ketika harga emas dunia ambrol lebih dari 22%.Pada kuartal II tahun lalu, kenaikan harga emas juga cukup tajam 9,07%, dan yang menjadi awal laju impresif emas sepanjang tahun 2019.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gilak! Ada Prediksi Harga Emas Dunia Terbang ke US$ 10.000/oz

(pap/tas)

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad mengatakan kenaikan harga emas yang sempat mengalami tren kenaikan harga, memang cukup menarik. Tejasari menyampaikan satu hal yang perlu diingat jika seseorang ingin investasi emas adalah bahwa investasi emas itu sifatnya jangka panjang. Dua Harga EmasBagi yang ingin berinvestasi emas, sebaiknya juga perlu memperhatikan dua harga yang berlaku pada emas khususnya emas batangan. Secara jangka panjang tentu kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga beli dan harga buyback, sekaligus memberikan laba. Dibandingkan beberapa tahun lalu, harga emas emas pada tahun ini juga dipengaruhi oleh dampak dari adanya pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Jakarta, CNBC Indonesia – BNP Paribas memproyeksikan bahwa waktu yang terbaik untuk harga emas adalah di kuartal kedua (Q2) tepatnya antara April-Juni 2020. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENTHal ini, juga didukung oleh kondisi saat ini yang semakin mengkhawatirkan terhadap laju pertumbuhan ekonomi global akibat meradangnya pandemi virus corona. “Kami telah secara konservatif merevisi perkiraan harga emas yang kami keluarkan pada 19 Maret. Pada saat yang sama, BNP Paribas menyoroti bahwa emas akan terus menarik bagi para investor yang mencari ‘selamat’ selama masa-masa yang tidak pasti seperti sekarang ini. Apalagi dengan adanya stimulus fiskal dan moneter besar-besaran yang saat ini ditempuh pemerintah dan bank sentral global, investasi di emas menjadi kian menarik.

Hal tersebut menunjukkan stabilitas emas dan daya tariknya dari waktu ke waktu. Dalam investasi emas, Anda sebaiknya tidak menunggu harga emas turun atau naik. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil yang optimal Anda harus rutin dan konsisten menabung atau membeli emas agar memeroleh hasil yang maksimal dan stabil. Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan mitra emas berizin​Baca : Promo Beli Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa, Bisa Raih Hadiah Rp50 Ribu​(KA01/Arief Budiman/AM)Investasi Sekarang​***Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK? – Daftar jadi nasabah, klik tautan ini- Beli reksadana, klik tautan ini- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook.

Apakah Anda sudah tahu, kapan waktu yang tepat beli emas untuk investasi? Artikel berikut akan mengungkap waktu yang tepat beli emas untuk investasi. Maka menurut berbagai sumber, waktu yang tepat beli emas untuk investasi ialah saat Anda mempunyai dana. Menabung Setiap BulanAnda sudah tahu, waktu terbaik beli emas untuk investasi, maka selanjutnya, upayakan menabung emas setiap bulan. Beli Emas di Galeri 24Terlebih pada saat ini, banyak sekali tempat yang dapat Anda coba untuk membeli emas, termasuk transaksi emas via online.

Waktu yang Tepat Beli Emas. (baca artikel ini sampai habis)kapan Waktu yang Tepat Beli Emas untuk investasi? Beli emas di pertengahan bulan, Karena harga emas cenderung naik di akhir bulan dan di awal bulan. Saat ini sudah banyak yang website yang menunjukkan pergerakan harga emas saat ini. Semoga artikel mengenai waktu yang tepat beli emas ini bermanfaat.

Liputan6.com, Jakarta – Direktur PT Solid Gold Berjangka, Dikki Soetopo melihat akhir tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk membeli emas. Selain itu, momentum perayaan Diwali di India akan menjadi momen positif emas pada November ini. “Lalu ditambah adanya window dressing di akhir tahun biasa pun ada aksi taking profit kembali di emas. Dikki memperkirakan, akan ada volatil yang cukup lebar pada pergerakan emas jelang akhir tahun 2020 hingga awal 2021. “November Desember adalah waktu yang tepat untuk membeli emas, untuk menyimpan sampai 2021, khususnya sampai kuartal I-2021,” kata Dikki.